Februari 14, 2010

Dan akupun menjadi RISIH dengan VALENTINE's DAY.

Aloha Readers

Di postingan kali ini gue akan membeberkan beberapa hal BUSUK yang sukses gue ungkap mengenai VALENTINE's DAY.

Semua orang yang punya cinta, saling mencintai atau seringbercinta jatuh cinta pasti kenal sama yang namanya VALENTINE. Kebanyakan orang malah menjadikan VALENTINE sebagai hari yang diagungkan, khususnya sebagai hari yang paling "nampol" banget buat mengekspresikan rasa cinta yang seolah sudah membuncah ( ceilehh bahasa gue .. ajib ) di dalam dada setiap insan yang sedang dimabuk cinta. Mungkin buat kalian semua ( para pembaca yg budiman, bulurah dan bulukan) hal itu sah sah saja. Apalagi kalo melihat definisi VALENTINE secara teoritis, sistematis, romantis dan plegmatis. Dimana VALENTINE dapat diartikan sebagai hari kasih sayang alias hari untuk bersayang - sayangan. Yah, sebenernya sih ga ada yang salah dengan semua itu. Cuman entah kenapa " Gue risih banget sama VALENTINE DAY ".

Well. To make it more clearly, let me share some reason " why iam so "RISIH " with Valentine day " ( jangan lihat grammer dari kalimat ini, yang penting kalian mudeng sama artinya. Yang ga ngerti, gue suruh kursus sama sepupu gue. Hermione granger. ). Beidewei, diantara kalian pasti ada yang berpikir kalo gue ini lagi patah hati, jadinya nulis kayak gini. Tenang aja, gue fine - fine aja, makin ganteng malah. Gue berani jamin 3 alasan yang gue kemukakan ini logis. Maklum, alasan - alasan ini sebelumnya sudah gue uji dengan analisis SWAT yang didasari oleh teori "MANAJEMEN KASIH SAYANG DAN PENGARUHNYA TERHADAP KONDISI GLOBALISASI". Sungguh sebuah teori yang absurdd kayak kentut.


Okay, langsung aja kita cekidot alasan - alasan tersebut. Duuttt ......

1. HARGA BUNGA dan COKELAT meningkat tajam dan mempengaruhi stabilitas ekonomi nasional. Dan sebagai orang yang cinta rupiah namun doyan dolar, saya benci itu.

Seperti yang anda ketahui dan alami bersama. Harga bunga dan cokelat selalu meningkat tajam pada VALENTINE's DAY. Satu batang bunga mawar merah merona nan mempesona dihargai 25 ribu rupiah. Alasannya " ini mawar import bang, rimbun dan ga gampang rontok lho", ( pengen gue sambit tuh pedagang, jualan mawar kok kayak jualan wig ). Sementara itu, dilain pihak dan lain sudut, cokelat import bertebaran kayak iler di kasur gue. Berbagai jenis, rasa, dan bentuk tersedia. Tentunya cokelat - cokelat tersebut nongol dengan banderol yang ga murah. Paling murah seharga 75 ribu rupiah. Itu juga ukuran yang pocket yang ga rela dibagi - bagi. Sekilas fenomena di atas keliatan sangat wajar dan sangat sepele. Namun bila dicermati lebih jauh sesungguhnya keadaan ini membuat situasi ekonomi nasional mengalami pergolakan yang luar biasa. Coba anda bayangkan betapa meruginya para pedagang gula - gula lokal dan pedagang bunga melati indah mewangi. Usaha mereka terancam gulung tikar dengan kehadiran cokelat import dan bunga import di hari VALENTINE. Ini akan membuat mereka tidak bisa bayar pajak, dan ujung - ujungnya mengurangi devisa negara dari pendapatan industri. Belum lagi kalo mereka akhirnya mengambil kredit dari bank untuk mempertahankan usahanya. Ini akan berdampak signifikan terhadap fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar. Khususnya dolar yang berwarna cokelat. And FYI, dari kabar burung yang saya dengar dari rumput yang bergoyang . Ada indikasi bahwa sebagian dana Bang Senturiii ( sodaranya Bang Ronnie Sianturi itu lho ..) dialirkan untuk membiayai urusan import bunga dan cokelat ini lho. Belum lagi urusan penggelapan barang import yang bisa bikin negara rugi 7 turunan. Hari gene ga heran kalo kita nemuin yang namanya " Cokelat BM/Bunga BM alias Black Market. Jika urusan import bunga dan cokelat ini skalanya menjadi besar, ini akan menjadi sangat gawat sodara - sodara. Anda dan saya terancam jadi miskin hanya gara - gara 1 hari di bulan februari. Gara - gara bunga dan cokelat pula. Hhhhh, sungguh fakta yang diluar akal sehat.

2. VALENTINE's DAY membuat cewek - cewek menjadi sensitif, posesif dan aktif intransitif.

Sebagai seorang lelaki gagah berani yang membina hubungan dengan cewek tulen. Gue sudah melihat gejala - gejala ini dengan seksama. Cewek - cewek menjadi lebih peka. Telat bales sms dikit, udah diomelin sepanjang jalan kenangan. Belagak cuek dikit, udah dianggap ga care plus dituduh selingkuh. Ini semua masih ditambah dengan tuntutan menjadi lelaki gentleman nan romantis di hari special itu. Untuk beberapa jenis cewek, malah bisa jadi lebih repot. Apalagi kalo urusannya sama KADO - wuidih, bisa jadi tambah ribet dah.

Mari kita tinjau sample satu :

-si cowok ngasih " bunga segar ", maka si cewek akan bilang " iih, cinta kamu cepet layu deh " , Kalo si cowok ngasih "cokelat murahan " , maka si cewek akan bilang "iih, kamu ga mau berkorban banget sih !!!! masa cinta kamu cuma sebatas ini". Alamak jang, cowok mana yang ga pusing dengan kelakuan kayak gitu.

Selain kado, cewek - cewek akan sangat super sensitif dengan penampilan. Ini terbukti dengan banyaknya make up yang dibeli menjelang hari valentine. Meningkatnya omzet butik butik dan banyaknya jeans lusuh para cowok yang nangkring di keranjang sampah.

Mari kita tinjau sample dua :

- si cowok udah prepared banget dengan beli kaos band kesayangan plus skinny jeans. Rambut disetting semi mowhawk. Trus dateng dengan semangat 45 ke rumah si cewek. Sampe sono, si cewek keluar dengan gaun pestanya and bilang " Aduh, honey !!!! Kok kamu kayak gelandangan sih. Eh aku lupa bilang ya kalo hari ini kita dinner sama family aku ? sory honey, abis aku sibuk dandan sih. " ( tak lupa si cewek pasang senyum super manja ) .... Dan si cowok pun akan meradang dengan sukses dalam tempo sesingkat - singkatnya.

Pilihan tempat ngedate juga menjadi objek yang umum dijadikan pelampiasan sensitifitas para cewek. Salah tempat ngedate pas Valentine sama aja dengan ga pake baju di tempat umum. Bakal jadi bahan gossip panjang si cewek sama temen segenknya. Yang bikin eneg, sering kali standar kita diukur dari tempat ngedate kita. Gue pernah liat dan jadi tempat curhat dari kasus ini. Yah, alasannya simple aja sih sebenernya, si cowok ga mampu ngajak ngedate di cafe gara - gara pas valentine duitnya udah cekak buat bayar kuliah, and baru bisa gajian lagi pas akhir bulan. Ga sampe seminggu, si cowok udah tenar and di cap sebagai cowok ga modal di kalangan temen - temennya si cewek. Ampun deh. Padahal selain accident itu, si cowok selalu bayarin si cewek makan lho. Cuman gara - gara cekak pas VALENTINE, si cowok harus menanggung derita yang amat sangat. Ya Tuhan, berikanlah azab pada cewek - cewek seperti itu ( lho, kok gue jadi mendadak religius gini seehh .. huuf, kebawa emosi nih rupanya ). Seringkali faktor VALENTINE's DAY ini bikin para cewek - cewek khilaf and gelap mata akan kebaikan sang cowok di 364 hari laennya.


3. ROMANTISME dimana - mana.

Seperti halnya cinta laura yang disuruh ngomong pake bahasa jawa. Maka romantisme di hari VALENTINE ini juga terkesan sangat di - PAKSAKAN. Banyak kemunafikan yang muncul di hari VALENTINE ini. Banyak juga orang yang mendadak jadi krisis identitas pas VALENTINE. Pernah liat rombongan cowok gahar masuk ke toko boneka ..? Nah, di hari valentine banyak tuh yang kayak begono. Contoh laen yang ga kalah ekstrim adalah ritual ngedate dengan baju couple. Apalagi yang dengan warna pink yang melegenda. Kalo niat mengamati, pasti bakalan ketemu sama pasangan ALAY yang kompak make baju pink, celana pink, kaos kaki pink dan celana dalem pink. Cucok Marucok deh pokoknya. ROMANTISME yang dipaksakan juga keliatan banget dari pemilihan kata dalam obrolan di hari VALENTINE, terbukti kata " sayang, cinta dan i love you " lebih sering diucapkan ketimbang kata " anjing, babi dan aneka ria safari lainnya". Yang bikin gue ketawa, VALENTINE sering banget dijadiin moment buat nembak gebetan. Alesannya sih biar lebih memorable gitu deh. Alah, sekalian aja nembak gebetannya di hari jumat kliwon, depan kamar mayat dan disaksikan oleh SUSTER KERAMAS .., pasti lebih memorable and berasa auranya. Ajib banget dah.

Well, 3 hal di atas adalah beberapa hal yang cukup bikin gue ngerasa RISIH sama VAlENTINE. Sebenernya sih gue ga benci VALENTINE. Gue cuman ga suka aja kalo VALENTINE terlalu di agung - agungkan. Kalo menurut gue sih : Kita musti bisa berbagi kasih sayang dengan standar/level yang sama, dengan siapa saja dan dalam situasi apapun. Bukankah itu merupakan wujud asli dari kasih yang sejati. Ga pernah lelah berbagi dalam berbagai kondisi. Dan pastinya ga milih hari tertentu untuk mengekspresikan cinta.



( Cowok yang make baju ini bukan gue. Suwer deh. Cowok ini sepertinya adalah anggota dari KAHVI - Kelompok Anti Hari Valentine Indonesia. * gue ngarang lho yang ini* )

##################################

note : Tulisan ini dibuat oleh penulis dalam kondisi shock yang amat sangat karena harus menerima pahitnya kenyataan hidup. Cokelat yang dihadiahkan oleh kekasihnya, diembat dengan tuntas oleh keluarganya sebelum dia mencicipinya sedikit pun. Dan dengan enteng, keluarganya hanya berkomentar " Lha, kamu khan ga bisa makan cokelat. Gigi kamu nanti tambah parah gimana ..? " ( FYI - si begeng memang sudah punya penyakit gigi sejak smp kelas dua, gara - garanya doyan ngemut permen sambil bobok di malam hari ).